Sejarah Desa
Sejarah Desa
SEJARAH DESA KAYEN
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang putri yang masih ada garis keturunan dari kerajaan Majapahit. Putri tersebut mengelana untuk mencari pengalaman dan mencari arti hidup dan kehidupan. Putri tersebut oleh masyarakat sekitar di panggil mbah sariyah. Dalam pengembaraan tersebut mbah sariyah menemukan suatu tempat yang banyak ditumbuhi semak belukar serta pepohonan (kayu) dan terdapat sebuah pohon kayu serut raksasa. Kayu tersebut konon katanya telah berumur ratusan bahkan mungkin ribuan tahun. Karena itulah mbah sariyah menamakan tempat tersebut Kayon yang artinya pepohonan, namun karena lidah jawa nama “KAYON” tersebut berubah manjadi KAYEN.
Hingga saat ini, Makam mbah Sariyah tersebut masih menjadi petilasan di sebelah utara Desa Kayen, yang bersebelahan dengan makam suaminya yaitu mbah Joyo yang masih keturunan dari Tuban. Karena Makam tersebut lebih panjang dari umumnya makam, makam tersebut lebih di kenal dengan nama makam dowo atau kamdowo yang artinya makam yang panjang.
Di sebelah barat dusun Kayen terdapat sebuah Dusun kecil, Namun atas izin dari Allah SWT, Jumlah penduduk yang sedikit tersebut mampu menyediakan barang barang dagangan yang dicari olah para pedagang sehingga setiap pedagang yang mencari barang dagangan (Kulakan) selalu mendapatkan barang dagangannya tersebut. Sehingga dusun kecil tersebut disebut dusun ”NGULAKAN”.
Satu Dusun lagi yang menjadi wilayah dari Desa Kayen yaitu Dusun Joho, Konon katanya didusun tersebut terdapat satu pohon . Karena rindang dan teduh disekitar pohon tersebut banyak di diami oleh warga masyarakat, dan untuk memudahkan panggilan kepada warga disekitar pohon tersebut, maka disebutlah tempat tersebut ”JOHO”, yaitu diambil dari nama pohon besar tempat bernaungnya warga tersebut ( Pohon Joho ). Namun Pohon tersebut Punah dan jarang bisa kita lihat disekitar kita. Satu satunya pohon yang sama terdapat di sekitar pabrik semen Tuban II